Jumat, 02 Oktober 2009

Mereka Bertanya tentang Barokah

Sobat
QK yang Disayangi Allah, pernahkah anda mendengar istilah barokah
atau berkah atau bahkan berkat? Kali ini redaksi akan menjelaskan
sedikit mengenai hal tersebut.


Barokah
atau berkah oleh para ulama yang mula-mula menyebarkan Islam di
Indonesia disimbolkan dengan “berkat” atau oleh-oleh yang dibawa
dari acara hajatan atau tasyakuran. Di kalangan pesantren, barokah
didefinisikan secara singkat dengan kata majemuk “jalbul khoir
atau sesuatu yang dapat membawa kebaikan. Definisi ini memang
sangat umum dan belum bisa menjelaskan arti barokah. Uraian berikut
semoga bisa memberikan penjelasan itu secara lebih gamblang.



Ketika
bayi Muhammad SAW lahir, ia disusui oleh seorang ibu dari Bani Sa'ad
bemama Halimah Sa'diyah. Bani Sa' ad adalah salah satu marga dari
suku Quraish di Makkah. Sebelum kehadiran bayi Muhammad SAW, kondisi
kehidupan Bani Sa'ad dalam keadaan paceklik yang tergambarkan pada
kurusnya binatang ternak, keringnya kantong susu, ketidak¬suburan
tanah dan minimnya hasil tanaman.


Setelah
bayi Muhammad SAW dibawa oleh Halimah ke kampung Bani Sa'ad, ternak
berangsur gemuk, kantong susu ternak pun menjadi penuh, dan tanah
berubah menjadi subur. Terutama kehidupan keluarga Halimah menjadi
sejahtera.


Perubahan
kondisi yang terjadi, diakui bahwa kehadiran bayi Muhammad SAW di
Bani Sa' ad telah membawa barokah. (Terjemahan singkat dari kitab
Dalail An-¬Nubuwwah, Baihaqy 1:107)

Sosok
bayi, yang untuk duduk dan berdiri saja belum marnpu, untuk makan dan
minum saja masih memerlukan bantuan orang lain. Secara logika
matematik, bayi tidak mungkin melakukan perubahan yang terjadi
seperti ini. Namun secara logika tauhid, perubahan di Bani Sa'ad ini
dapat terjadi atas dasar kehendak Allah SWT yang ditandai dan diawali
dengan kehadiran bayi tersebut. Untuk itulah, kehadiran bayi tersebut
disebut barokah.


Al-Qur'
an, awal surat Al-Mulk, menegaskan bahwa Allah SWT merupakan sumber
barokah:

Maha
Suci (Maha Barokah) Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.“

Di
samping Allah SWT merupakan sumber barokah, menurut firnan-Nya dalam
surat Al-An' am ayat 155 menyatakan bahwa Al-Qur'an juga merupakan
sumber Barokah.

dan
Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, Maka
ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat
.”

Dalam
Al-Qur' an banyak contoh mahluk-mahluk-Nya yang dianugerahi barokah.
Diantaranya: tempat (negeri, kota, kampung), manusia (keluarga,
perorangan), waktu, benda (pohon, rizki, air, dll).


Barokah
kepada Tempat

Maha
Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah komi anugerahkan barokah
pada negeri/tempat sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari landa-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al-Isro' ayat 1)

Sesunguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah
(Baitullah) yang di Bakkah (Makkah) yang dianugerahi barokah, dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia.
(QS. Ali Imron ayat 96).


Barokah
kepada Manusia

Dan
Dia menjadikan aku (Nabi Isa as) seorang yang dianugerahi barokah
dimana saja aku berada: dan dia memerintahkan kepadaku untuk
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.
(QS.
Maryam ayat 31)

Anugerah
barokah yang diterima Nabi Isa as, menyebabkan sebuah keistimewaan,
bahwa kemanapun ia pergj, maka tempat yang ia singgahi dan siapa pun
yang bertemu dengannya mendapatkan manfaat barokah darinya, seperti
orang yang sakit jadi sembuh, yang susah jadi mudah urusannya dan
seterusnya.


Barokah
kepada Keluarga

Dalam
surat Al-Mu'minun ayat 29, Allah SWT mengajarkan doa, bagaimana
memohon agar barokah dianugerahkan kepada keluarga / rumah tangga:

Dan
berdo'alah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada rumah yang dianugerahi
barokah, dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.


Barokah
kepada Waktu

Sesungguhnya
Kami menurunkannya (Al-Qu'an) pada suatu malam yang dianugerahi
barokah dan sesunggguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.

(
QS. Ad-Dukhon ayat 3).

Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, kaca itu seakan bintang
(bercahaya) seperti mutiara, dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
dianugerahi barokah, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja)
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas
cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa
yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
. (QS.
An-Nur ayat 35
).


Barokah
kepada Air

Dan
Kami turunkan dari langit, air yang telah dianugerahi barokah. Lalu
Kami tumbuhkan dengan air itu pohon dan biji¬bijian.
(QS. Qof
ayat 9
)


Barokah
kepada Rizki

Rasul
SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdoa, memohon kepada
Allah SWT agar diberi rizki yang barokah. (yang dikenal muslimin
sebagai doa sebelum makan)

Ya
Allah, anugerahkanlah barokah kepada rizki kami, dan jagalah diri
kami dari api neraka.”


Barokah
dalam Kehidupan

Jikalau
sekiranya penduduk desa / negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami
anugerahkan kepada (kehidupan) mereka barokah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.
(QS AI-A'rof ayat 96)

Allah
SWT dan Al-Qur'an adalah merupakan sumber barokah. Bila nilai-nilai
Al-Qur' an diamalkan dalam kehidupan, maka secara otomatis kehidupan
di negeri, kota, desa, kelompok dan perorangan yang menerapkan
nilai-nilai tersebut menjadi objek sasaran barokah.

Bila
barokah dianugerahkan kepada kehidupan di negeri, kota, desa dan
seterusnya, maka segala sesuatu yang diupayakan bakal mencapai hasil
yang luar biasa diluar dugaan akal manusia, sesuai dengan karakter
barokah itu sendiri yang melebihi perhitungan akal manusia.



KH
Thonthowi Djauhari Musaddad

Pengasuh
Pesantren Luhur Al Wasilah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar