Minggu, 04 Oktober 2009

USTADZ BUKHARI SOLEH

Ilmu Tauhid
Tauhid itu ilmu untuk memberikan keyakinan yang mantap kepada kita. Ulama berpendapat bahwa mempelajari tauhid dari sifat Allah dan mengenali Rasulullah ini wajib tetapi secara terperincinya bersifat fardhu kifayah. Aqidah ahlussunnah wal jamaah (ASWAJA) didirikan oleh Imam Maturidi dan Imam Asyari. Aswaja di rinci dan dikemas secara khusus pada zaman itu (khalifah Umar bin abdul Aziz) karena kekhawatiran atas pengaruh kaum syiah, kaum mu’tazilah, kaum jabariyah yang berkembang sejak khalifah Ali kw.
Kaum mu’tazilah berkonsep bahwa manusia berbuat itu tanpa campur tangan Tuhan hingga ia berpikir bahwa alam kubur itu tidak ada karena tulang belulang tidak bisa dihidupkan kembali.
Kaum jabariyah adalah kaum yang terlalu pasrah karena tidak mendasarkan upaya taat dan maksiat dari diri sendiri melainkan berdasarkan kesemanya dari kehendak Allah sehingga terkesan tidak ada upaya.
Buah dari ilmu tauhid ialah ma’rifat/mengenai Allah SWT dari sifat-Nya bukan Dzat-Nya serta seluk beluk mengenai Nabiyullah SAW.
Imam Maturidi berkonsep bahwa bila orang telah beramal baik lalu meninggal dunia setelah berbuat buruk maka amal kebajikan sebelumnya akan tetap ditimbang. Sementara menurut konsep Asy’ariy, orang masuk neraka atau surga tergantung amal terakhir saat meninggal dunia tanpa memperhatikan amal sebelumnya.



Minhaju Abidin
  1. PANJANG ANGAN
Jangan kuatir pada rizki, jika kau butuh pada rizki maka waktumu sia-sia, karena sebenarnya setiap manusia sudah ditetapkan rizkinya masing-masing. Sahabat Usamah pernah berhutang kurma sebulan sehingga ia panjang angan (untuk segera melunasinya) sehingga menunda-nunda taat (ibadah).
Ketika ditanya Man rabbuka? (siapa Tuhanmu?) Allahu Rabbi. Sudahkah Allah menjadi Tuhan kita, apakah kita merasa pernah lebih takut kehilangan dunia daripada Allah?
Seorang ulama suluk berkhalwat selama 40 hari lalu diberi karomah dapat melihat manusia-manusia di sekitarnya ada yang berwajah:

  1. Babi: Orang yang sering memakan barang kotor
  2. Merak: Orang yang terlihat baik padahal busuk
  3. Tikus: Provokatif/merusak
  4. Keledai: Tidak tahu apa yang dibawa (tidak punya tujuan hidup)
Umur itu ada dua sisi: umur yang terkait amal maka akan terus hidup sementara umur yang berkaitan dengan waktu maka aka nada hentinya. Nabi bersabda: “Beruntunglah orang yang mati tapi amalnya hidup.” Sebagai contoh ialah Imam Nawawi yang hidup selama 45 tahun namun karyanya begitu banyak sehingga seperti tetap hidup.
Para alim allamah seperti itu dikarenakan Nafsu muthmainnah (nafsu yang membuat kebaikan). Contoh lain ialah Imam zainal Abidin yang suatu ketika berdoa: “Ya Allah, dekatkan kematian kepadaku sehingga aku siap mendatanginya”
Ridhlo Orang tua Ridlonya Allah SWT.
I’maluddun-ya kaannaka... (Kerjakanlah duniamu seakan hidup eribu tahun dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan besok mati) Maksudnya ketika ada panggilan untuk ibadah segerakanlah ibadah. Contoh mudahnya: Solatlah di awal waktu.
Orang itu ada yang membuat maksiat dan ada yang membuat kita menghindari maksiat.
Maka ingatlah guncangan di akhirat hingga obsesi terpendekkan dan ingatlah nafas tiap satu per satu hingga muncul kelembutan hati, khouf pada Allah, Istiqomah, dan roja’. Pada setiap nafas itu ada hak Allah:
  • Jika di nafas itu ada Ibadah, hak Allah adalah keikhlasan kita
  • Jika di nafas itu ada nikmat, hak Allah adalah syukur kita
  • Jika di nafas itu ada musibah, hak Allah adalah kesabaran kita
  • Jika di nafas itu ada maksiat, hak Allah adalah taubat kita

Lalu amal perbuatan apa yang bisa dimuliakan?
  • Ketika Hubbuddunya: maka Allah menghinakan AndA
  • Ketika Ubudiyah: maka Allah menolong anda
  • Ketika Hablumminannas: maka Allah akan menghindarkan andA
  • Ketika ikhlas: maka Allah akan memuliakan anda karena, jika anda ridlo kepada Allah maka Allah akan meridloimu.
Sungguh-sungguhlah memperbaiki agar obsesi/angan-angan dipendekkan. Jika mendapatkan keinginan yang baik maka itu artinya kita mendapat taufiq dari Allah SWT.
  1. HASUD

Hasud itu adalah suatu keinginan supaya nikmat orang lain berpindah kepada kita. Hasud itu lebih parah karena dapat merusak ketaatan dan orang hasud itu lebih sering diuji. Semakin fasih, berilmu, hasud pun semakin besar.
Ada satu hikayat sebagai berikut:
  • Orang arab masuk neraka karena fanatisme
  • Seorang Pemimpin masuk neraka karena jabatannya (sombong)
  • Seorang pedagang masuk neraka karena berkhianat
  • Seorang kampong (udik) masuk neraka karena kebodohannya
  • dan Seorang ulama masuk neraka karena hasud


Hasad itu menyebabkan lima perkara, tiga diantaranya:
  • Melahirkan kerusakan ketaatan. Nabi bersabda,” Hasad itu merusak kebaikan kalian seperti api membakar kayu.
  • Setiap keberhasilan dan keinginannya tidak ada manfaatnya sama sekali bahkan hanya ada maksiat saja.
  • Butanya mata hati dari hukum Allah.
Ciri orang hasud:
  • Bicaranya basa-basi (banyak omong kosongnya)
  • Ghibah saat tidak ada orang yang dibenci
  • Jika ada musibah, suka mengata-ngatai
Maka dari itu ta’awudzlah dari hasud, caranya ialah jangan hasud, jika dihasud, maka diamlah, lalu ucapkanlah taawudz.
Orang hasud tidak akan ditolong Allah. Seorang ulma bernama Fudhoil bin Iyadh suatu saat tidak bangun malam maka istrinya mengata-ngatai suaminya itu. Maka Fudhoil menjawab, “ Biarkan saja saya tidak bangun malam, pahalamu berpindah pada saya” (Hasud itu memindahkan pahala penghasud kepada yang dihasud)
Hasud itu penyakit yang merusak dan memperbanyak maksiat juga menjauhkan kita dari petolongan Allah dan dari apa yang diinginkan.





  1. BURU-BURU
Buru-buru membuat hati menjadi keras. BB menghilangkan tujuan yang kita inginkan. Dari sifat ini, muncullah empat keburukan yakni:



  1. Orang ibadah pengen istiqomah tapi disebabkan waktu yang tak tepat ia menjadi buru-buru sehingga tatkala ia capek, ia dengan mudah meninggalkan ibadahnya. Maka ia gagal dari posisi itu. Dan semua itu hanya membuat capek saja.
    Agama islam itu keras (berat) tetapi setiap orang yang ingin masuk kedalam islam dapat masuk dengan pelan-pelan.
    Sesungguhnya orang yang mencangkul lahannya dengan buru-buru niscaya tanamannya akan buruk
    ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar